Jurnal Optometris https://jurnaloptometris.org/index.php/JILOP <p>Jurnal Optometris adalah jurnal yang membahas tentang optometris</p> <p>Focus n scope</p> <p>1. Refraksi optisi<br />2. Manajemen dan kebijakan pelayanan kesehatan<br />3. Lensa kontak</p> jurnaloptometris.org id-ID Jurnal Optometris TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN PRA-OPERASI KATARAK DI RSUD SINGAPARNA MEDIKA CITRAUTAMA https://jurnaloptometris.org/index.php/JILOP/article/view/55 <p>Gangguan penglihatan katarak di Indonesia merupakan &nbsp;penyebab utama kebutaan. Pengetahuan masyarakat Indonesia tentang kesehatan mata rendah. Penelitian di RSUD Singaparna Medika Citrautama bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien pra-operasi katarak guna memperkuat upaya pencegahan dan perawatan. Tatalaksana katarak melibatkan banyak tindakan pembedahan, namun ketidaktahuan menjadi hambatan bagi pasien. Penelitian ini penting untuk meningkatkan pemahaman katarak&nbsp;di&nbsp;Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional di RSUD Singaparna Medika Citrautama, pada bulan Juni 2024. Populasi penelitian adalah pasien katarak di poli mata RSUD tersebut, dengan sampel sebanyak 46 pasien yang akan menjalani operasi katarak. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner dengan teknik wawancara untuk mengukur pengetahuan responden. Analisis data dilakukan dengan menghitung persentase&nbsp;frekuensi. Menunjukkan pasien terbanyak di atas 56 tahun, dan berpendidikan SD. Tingkat pengetahuan responden cenderung rendah, terutama pada responden dengan pendidikan rendah. Diperlukan upaya penyuluhan efektif untuk meningkatkan pemahaman pasien, terutama pada kelompok dengan pendidikan rendah. Sebanyak 33 responden (72%) memiliki pengetahuan baik tentang pra-operasi katarak. Studi ini penting untuk memperkuat upaya pencegahan dan perawatan katarak&nbsp;di&nbsp;Indonesia.</p> Meliana Nugraha Totok Purwato Ai meri yulianti Nurlaili Dwi Hidayati Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Optometris 2024-11-16 2024-11-16 2 1 1 11 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PELAYANAN BERBASIS REKAM MEDIS ELEKTRONIK PADA OPTIKAL https://jurnaloptometris.org/index.php/JILOP/article/view/56 <p>Sistem pendukung keputusan membantu efektifitas dalam pengambilan keputusan serta Analisa gangguan penglihatan dan alat bantu rehabilitasinya. Rekam medis elektronik (RME) meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan menyediakan laporan berkualitas. UU ITE 2008 dan Permenkes 269 2008 mendukung RME. Optikal mengintegrasikan RME dan sistem pendukung keputusan (SPK) untuk efisiensi dan personalisasi layanan. Penelitian ini bertujuan mengetahui reduksi waktu respons Optikal setelah integrasi sistem RME dan SPK. Metode rata-rata dan distribusi frekuensi untuk mengetahui perubahan waktu respons dan kesesuaian produk sebelum dan setelah integrasi sistem. Integrasi RME dan SPK mempercepat analisis data (87% dalam 0-24 detik) dan rekomendasi produk (83% dalam 24-43 menit). Kesesuaian produk meningkat (20% sangat sesuai, 43% sesuai, 33% cukup sesuai). Integrasi ini meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan di Optikal</p> Levi Budiana Totok Purwato Itmam Milataka Nurlaili Dwi Hidayati Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Optometris 2024-11-16 2024-11-16 2 1 12 25 HUBUNGAN KESESUAIAN PUPIL DISTANCE (PD) TERHADAP KENYAMANAN PEMAKAIAN KACAMATA https://jurnaloptometris.org/index.php/JILOP/article/view/57 <p>Gangguan pengliahata salah satunya dapat diatasi dengan menggunakan kacamata yang memakai lensa plus dan minus yang sesuai dengan kebutuhan kelainan refraksi mata. Lensa tersebut harus disesuaikan dengan ukuran mata yang tepat. Dalam pembuatan alat bantu rehabilitasi penglihatan, seperti kacamata, perlu memperhatikan kesesuaian pupil distance dengan optical center lensa untuk menjamin kenyamanan penggunaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana hubungan kesesuaian jarak pupil dapat memengaruhi kenyamanan pemakaian kacamata. Penelitian ini adalah studi cross-sectional kuantitatif yang melibatkan 35 responden di Universitas Bakti Tunas Husada. 85.7% dari pengguna kacamata memiliki kesesuaian yang tidak tepat antara ukuran distance vitror dan pupil distance, sementara 48,5% merasa tidak nyaman saat pertama kali menggunakan kacamata. Hanya 5 dari 35 pengguna kacamata memiliki kacamata yang sesuai (14.2%), sementara 30 lainnya (85.7%) mengalami penyimpangan antara pupil distance dan optical center lens.</p> M Yolanda Micola Totok Purwato Nurul Zakiatul JN Cucu Nurpatonah Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Optometris 2024-11-16 2024-11-16 2 1 26 34 PENGENDALIAN KELAINAN REFRAKSI PADA ANAK USIA SEKOLAH DI KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2023 https://jurnaloptometris.org/index.php/JILOP/article/view/58 <p>Gangguan penglihatan dan&nbsp;kebutaan&nbsp;masih merupakan salah&nbsp;satu masalah kesehatan terbesar di dunia. Penyebab Kebutaan terbanyak di seluruh dunia adalah katarak (39%), gangguan refraksi (18%), glaukoma (10%), dan diikuti age related macular degeneration (AMD) (7%), sikatrik kornea (4%), retinopati diabetika (4%). Berdasarkan survey awal menemukan fakta di lapangan bahwa&nbsp;penerapan Pelayanan Kesehatan Sekolah berupa stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) khususnya upaya deteksi dan penanggulangan penyimpangan daya lihat pada siswa-siswa sekolah, dalam Unit Kesehatan Sekolah di kota tasikmalaya belum terlaksana dengan baik. Untuk mengetahui perencanaan,&nbsp;pengorganisasian,&nbsp;pelaksanaan,&nbsp;pengawasan&nbsp;oleh&nbsp;Dinas&nbsp;Kesehatan Kota dalam&nbsp;upaya penanggulangan gangguan&nbsp;penglihatan kelainan&nbsp;refraksi pada anak usia Sekolah Di Kota Tasikmalaya. Metode penelitian deskriptif kualitatif dengan sumber informasi dari orang yang kompeten dibidang upaya penanggulangan gangguan penglihatan kelainan refraksi pada anak usia sekolah di kota tasikmalaya tahun 2023. Berdasarkan informasi yang didapatkan dapat dinyatakan program kesehatan mata dalam upaya penanggulangan gangguan penglihatan kelainan refraksi pada anak usia sekolah di kota tasikmalaya tahun 2023 dalam Unit Kesehatan Sekolah di sekolah-sekolah baik dasar, Menengah tingkat pertama, maupun Menengah tingkat akhir, di kota tasikmalaya belum mencapaikan hasil optimal. Hal ini disebabkan karena adanya kendala dari segi sumber daya manusia dan dari segi pendanaanya juga.</p> Hotman P Simanjuntak Nuri Trisnovianti Totok Purwato Ai Nuraeni Ridwan Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Optometris 2024-11-16 2024-11-16 2 1 35 44 ANALISIS FAKTOR RISIKO GLAUKOMA, STUDI KASUS DI RSUD SINGAPARNA MEDIKA CITRAUTAMA https://jurnaloptometris.org/index.php/JILOP/article/view/59 <p>Glaukoma adalah kelainan pada mata yang disebabkan oleh rusaknya saraf mata,&nbsp;yang dapat menyebabkan penyempitan&nbsp;lapang pandang dan kehilangan&nbsp;fungsi pengelihatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa&nbsp;besar&nbsp;faktor risiko terjadinya glaukoma di&nbsp;poli&nbsp;mata RSUD Singaparna Medika Citrautama Kabupaten Tasikmalaya.&nbsp;Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kuantitatif dengan desain cross sectional&nbsp;atau potong lintang,menggunakan lembar observasi rekam medis pasien yang didiagnosa glaukoma di RSUD&nbsp;SMC.&nbsp;Data menunjukan 212 pasien dengan glaukoma yaitu, usia &gt; 40 tahun sebanyak 203 orang ( 96% ), hipertensi sebanyak 191 (90,1), diabetes melitus sebanyak 15 orang (7,1%), tekanan intraokuler &gt;21 mmHg sebanyak 156 (73,6%).</p> Tiara Kusuma Dewi Ai Meri Yulianti Nurul Zakiatu JN Reza Rachman Arief Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Optometris 2024-11-16 2024-11-16 2 1 45 53