Gambaran Kelainan Refraksi Pada Usia Sekolah Di SDN Cileungsi 1 dan 2 Bogor
Kata Kunci:
kelainan refraksi, anak usia sekolahAbstrak
Kesehatan sangat penting bagi setiap manusia. Sayangnya bagi setiap orang kesehatan tidak dianggap menjadi prioritas pertama. Hal ini mungkin dikarenakan belum tuntas pemahaman akan kesehatan. Didalam diri manusia organ-organ tubuh yang harus dijaga kesehatannya adalah mata, tangan, kaki, hidung, mulut, telinga, dan kepala. Dari semua organ tubuh yang ada, saat ini organ tubuh bagian mata yang sangat rentan terganggu kesehatannya. Salah satu gangguan pengelihatan yang sering terjadi ialah kelainan refraksi. Dunia telah memberikan perhatian yang cukup serius mengenai masalah gangguan penglihatan pada anak karena angka kesakitannya terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kelainan refraksi pada usia sekolah di desa Cileungsi kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dan desain penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pemeriksaan visus. Berdasarkan distribusi jenis kelamin pada penelitian ini dib SDN Cileungsi 1 dan 2 perempuan yang paling banyak yang mendominasi dan berdasarkan distribusi kelainan refraksi pada penelitian di SDN Cileungsi 2 ini kategori miopia yang paling banyak sedangkan SDN Cileungsi 1 yang paling banyak yang memiliki mata normal atau emetrop.
Referensi
Hutauruk, M. R. (2009). HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANGTUA TENTANG KELAINAN REFRAKSI PADA ANAK. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang 2023.
Ilyas, S. (n.d.). Ilmu penyakit mata. Edisi 3. 2008 / Sidarta Ilyas. Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) , 2008. http://kin.perpusnas.go.id/DisplayData.aspx?pId=97624&pRegionCode=UNTAR&pClientId=650
Kemenkes RI. (2018). Peta Jalan Penanggulangan gangguan penglihatan di Indonesia Tahun 2017-2030. In 2018. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/dokumen-ptm/buku-peta-jalan-penanggulangan-gangguan-penglihatan-di-indonesia-tahun-2017-2030
Nassa Mokoginta, S., Marsiati, H., Indriawati, A., & Panjiasih Susmiarsih, T. (2019). Prevalensi Kelainan Refraksi pada Siswa SD Negeri 09 Pagi Tanah Tinggi Jakarta Pusat. Majalah Sainstekes, 4(1), 30–35. https://doi.org/10.33476/ms.v4i1.900
Oktarima, P., Caesarya, S., Irfani, I., Kuntorini, M. W., Memed, F. K., & Ginting, D. V. (2021). Hubungan Usia dan Jenis Kelamin dengan Jenis Kelainan Refraksi pada Anak di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo. Oftalmologi: Jurnal Kesehatan Mata Indonesia, 3(2), 17–23. https://doi.org/10.11594/ojkmi.v3i2.15
Optometric, A. (2006). Care of the patient with toxemia. The American Journal of Nursing, 61, 101–103. https://doi.org/10.1097/00000446-196104000-00041
Permenkes. (2016). Pelaksanaan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Optikal Terhadap Kepemilikikan Refraksionis Optisien Pada Optik Di Kota Semarang. Applied Microbiology and Biotechnology, 85(1), 2071–2079.
Ratanna, R. S., Rares, L. M., & Saerang, J. S. M. (2014). KELAINAN REFRAKSI PADA ANAK DI BLU RSU PROF. Dr. R.D. KANDOU. E-CliniC, 2(2). https://doi.org/10.35790/ecl.2.2.2014.5102
Schaeffel, D. S. G. F. dan. (2008). Contrast adaptation induced by defocus – A possible error signal for emmetropization? https://doi.org/10.1016/j.visres.2008.10.016
Soeprajogo, M. P. (2020). Karakteristik Pasien Dengan Gangguan Penglihatan Sedang Sampai Berat di Poli Klinik Low Vision Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo.